Selasa, 12 April 2011

Karate

banyak orang bilang bahwa karate itu berbahaya, khusunya untuk perempuan. Tapi anggapan itu tidak berlaku untukku. Bahkan aku beranggapan bahwa beladiri itu sangat di perlukan, apalagi untuk perempuan. Dengan menguasai jurus beladiri, seseorang sapat melindungi dirinya sendiri dari berbagai gangguan yang dapat mengancam keselamatan jiwanya. Memang kuakui bahwa karate itu capek, sakit, dan benar-benar menguras tenaga. Tapi justru sakit itu adalah sebuah keindahan yang luar biasa yang di berikan Tuhan untuk manusia. Bayangkan tanpa rasa sakit manusia berarti tidak dapat merasakan apa-apa. Aku bersyukur mengikuti kegiatan karate di sekolah. Aku dapat mengikuti lomba-lomba yang bergengsi, bertemu dengan banyak karateka dari seluruh Indonesia. Memiliki pengalaman baru dan membuat hidupku menjadi lebih berwarna dan menantang. Untuk saat ini aku berhenti dulu latihan karate, karena ada ujian nasional yang menungguku. Tapi aku janji, setelah ujian nasional selesai, aku akan mengejar ketertinggalanku tentang materi karate. Sekarang sabukku biru, dan aku akan berusaha untuk menmbah tingkatan sabukku. Aku percaya, karate untukku dapat sangat berguna di kemudian hari.

Masa SMP

Sebentar lagi akan tiba waktunya untukku melepas masa SMP .Sedih,senang, semuanya campur aduk .Banyak hal yang melekat di pikiranku. Apakah nanti nilai ujian nasionalku bisa tinggi, apakah aku akan lulus dengan nilai yang maksimal. Huh pusing jika memikirkannya. Apakah aku bisa menyusul jejak kaka kaka kelasku yang dapat masuk SMA unggulan. Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, entah apa hasilnya nanti, tapi aku sudah berusaha dan tentunya di sertai dengan doa. Baru sebentar aku merasakan indahnya masa SMP. tapi sudah harus berpisah. Aku baru merasakan indahnya sebuah pertemanan. Tapi aku yakin, di SMA nanti pun aku akan mendapatkan teman yang baik juga. Masa putih biru akan segera tergantikan dengan masa putih abu-abu. Aku akan berusaha semaksimal mungkin dan membanggakan nama sekolah serta kedua orang tuaku :)

Drama Ayat-Ayat Cinta

sekitar sebulan yang lalu, kelas 9 di beri tugas drama oleh Pak Hartoyo. Saya dan teman-teman kelompok membawakan drama Ayat-Ayat Cinta. Sungguh hal yang berbeda sekali buat kami. Karena kami semua belum pernah mencoba drama yang bertemakan agama dan memiliki nilai moral yang tinggi. Memang drama ini sebenarnya sulit, tapi kami optimis untuk dapat membawakannya dengan baik. Naskah drama pun kami buat, tentunya kami sudah menonton film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya. Kami sengaja membeli dvd nya untuk dapat lebih menghayati peran masing-masing. Ada beberapa adegan yang aya sukai, seperti adegan di Sungai Nil, saat itu Maria dan Fahri sedang berbicara tentang jodoh. saat Maria terbaring koma di rumah sakit, Aisha merelakan Fahri untuk menikahi Maria, agar Maria dapat pulih kembali. Saat Maria menangis depresi karena telah mengetahui bahwa Fahri telah menikah. Dan ada beberapa kalimat yang saya sukai, seperti kalimat yang di ucapkan Fahri, yaitu "ikhlas Aisha, aku tidak ikhlas bila kamu lebih kaya dari aku, aku tidak ikhlas dengan kondisi kita bertiga dengan Maria, aku tidak tahu adil itu apa dan bagaimana, aku akan belajar lagi.Tapi untuk itu aku butuh kamu Aisha". Dan kalimat yang di ucapkan Maria sebelum meninggal "kamu telah menemukan jodohmu Fahri, dan itu bukan aku". Hampir setiap hari kami latihan drama, dan itu sangat menyenangkan, tertawa bersama ,itu adalah hal yang menyenangkan untuk kami. Untuk saya pribadi, drama ini mengajarkan kita untuk rela berkorban demi seseorang, cinta adalah hal yang tidak dapat di paksakan, dan keadilan selalu menang. Inilah hal yang dapat saya utarakan di blog ini :)